Palangka Raya, (satpolpp.kalteng.go.id) – Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kalimantan Tengah bersama Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) melakukan pemantauan harga pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1444 Hijriah di Pasar Besar dan Pasar Kahayan, Jumat (17/03/2023).

Kepala Bidang Penegakan Peraturan Daerah Supardi dan Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Eric Dovico L. Lampe dengan didampingi stafnya masing-masing melakukan pendampingan serta pengawalan selama kegiatan pemantauan berlangsung.

Asisten Bidang Ekbang Leonard S. Ampung didampingi Kabid Gakda dan Kabid Tibumtranmas memantau situasi di salah satu Pasar di Kota Palangka Raya

Adapun sejumlah komoditas yang dipantau yakni beras, cabe rawit, cabe keriting, bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging ayam, daging sapi, minyak goreng. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Nuryakin melalui Asisten Bidang Ekonomi dan Pembanguan (Ekbang) Leonard S. Ampung mengatakan berdasarkan pantauan pihaknya, stok pangan aman untuk menjelang Ramadan. Dirinya mengharapkan stok pangan tetap aman disaat menjelang hari raya Idulfitri.

“Memang ada beberapa yang mengalami kenaikan seperti telor ayam ini naik tiap minggu Rp 1000. Tapi kita lihat yang penting stoknya itu tersedia. Kemudian distribusi juga ada terus,” ujarnya saat memberikan keterangan kepada awak media usai memantau harga pangan di Pasar Kahayan.

Asisten Bidang Ekbang Leonard S. Ampung dan Kabid Gakda Supardi beserta Jajaran saat di Pasar Besar Palangka Raya

Lebih lanjut Leonard menerangkan, harga telor mengalami kenaikan setiap minggunya hingga mencapai Rp 2000 per butirnya. Namun demikian, stok daging sapi saat ini masih aman dengan harga kisaran Rp.150.000 hingga Rp 160.000 perkilogram serta stok daging ayam juga masih aman. Akan tetapi, harga beras yang berasal dari jawa mengalami sedikit kenaikan.

“Kita bersyukur sekarang beras di Belanti Pulang Pisau sekarang lagi panen. Kita harapkan ini bisa menekan untuk kenaikan, kalau stok masih aman,” terangnya.
Ia menerangkan kenaikan telor tersebut terjadi karena ada supply (permintaan) dan demand (penawaran). Selain itu, juga kondisi pedagang yang memanfaat situasi hari-hari besar keagamaan yang mengakibatkan sedikit kenaikan.

“Saya pikir kalau Rp.1000 itu masih normal. Kita berharap nanti kembali lagi,” imbuhnya. Terkait stok minyak goreng, diakui Leonard masih aman dan harga tetap dalam kurun beberapa minggu yang lalu hingga saat ini. Dalam pemantauan tersebut, turut hadir Perwakilan Bank Indonesia (BI), Bulog, Kejaksaan, Polda, Tim Pemerintah Daerah serta BBPOM.

( Penulis: HKY, Editor: AAR/YS, Layout: YS, Foto: Tim Media )

Social media sharing
Share.
Leave A Reply

Exit mobile version