Palangka Raya, (satpolpp.kalteng.go.id) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, memprediksi Kalimantan Tengah akan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus ini. Namun, sebagian besar wilayah masih turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Timbulnya hujan pada musim kemarau ini, menurut Prakirawan Cuaca BMKG Stasiun Meteorogi Kelas I Tjilik Riwut Palangka Raya, disebabkan oleh adanya gangguan atmosfer yang terjadi menyebabkan hujan masih turun di beberapa wilayah. Gangguan atmosfer Rossby Ekuatorial menambah potensi hujan di Kalteng dalam berapa hari ke depan.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) yang tergabung dalam Tim Satgas Siaga Karhutla Kalteng terus bergerak dan melanjutkan upaya pencegahan dengan melaksanakan patroli dialogis ke rumah-rumah warga dengan menyampaikan sosialisasi dan ajakan secara persuasif kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar, dan melaporkan kepada petugas jika terjadi kebakaran agar segera ditangani.
Kepala Satpol PP Prov. Kalteng Baru I Sangkai menjelaskan kondisi saat ini, meskipun hujan masih sering terjadi, lapisan bawah tanah, terutama lahan gambut, masih belum dibasahi secara optimal, sehingga risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tetap tinggi. Oleh karena itu peringatan terhadap kewaspadaan terhadap karhutla tetap diberikan kepada masyarakat.
“Kita akan terus pantau kondisi di lapangan, daerah mana saja yang masih ada titik apinya dan itu akan terus kita gencarkan patroli dan sosialisasi kepada warga sekitar agar teredukasi dengan baik. Saya juga berpesan kepada masyarakat agar kita bersama-sama menjaga lingkungan kita, mengingat selain kejadian karhutla, juga ada beberapa di daerah kita yang wilayahnya rawan banjir akibat intensitas hujan yang cukup tinggi,” terang Baru.
( Penulis: HKY, Editor: AAR/YS, Layout: YS, Foto: Tim Media )